30/05/16

~ Lagi ~

masih kudengar jelas suaramu ketika kubaca lagi surat hasil tangan itu, seolah kau berbicara langsung di telingaku.

ketika ku menutup mata, senyum yg tersungging di bibirmu terasa benar adanya.

dinding rumah yg dingin ini mengingatkanku akan malam di puncak dunia. dekapan hangat pelukanmu menenangkan gemetar tubuhku yg lusuh, basah didera air hujan.

sesaat kulihat bayangmu di lorong temaram.
sepertinya malam ini aku merindumu.
merindukan kala kita berdua berbincang menghabiskan malam dengan berbagi segelas kopi di teras rumah.

sinar rembulan dan awan yg berarak menjadi penghias mataku.
udara malam dan embun membisikkan kata yg tak terbalas.
lampu teras yg temaram dan bunga anggrek di dinding bilik yg menjadi saksi.
aku dan kamu, kita...

wahai rindu, aku titipkan salamku...



Jo, Teruntuk-H.G.S.