12/07/18

~ =Sum(J1:J12) ~

sumpah gue kaget barusan ini buka blog, daaaaaaaan entry 2018 belom ada konten sama sekali.
padahal udah bulan Juli.
egile. kemana aja coba gue selama 7 bulan belakangan ini??????

flash back dulu deh..
jadi gini...
.
.
.
.
.
nungguin ya? 

ok, yuk, mulai dengan sum up tahun lalu.
di blog terakhir gue, yg gue update di bulan Desember 2017, I've told you that I lost my appetite, ya kan?

actually 2017 was incredible, really. but then it was incredibly shit year after all.
well, actually I had some unforgettable moments sih..but turned blue eventually.

basically I had fun, I started some new things that made me super 'n skillful.

first of all, I added dancing to my hobby list, and I really enjoy dancing until now. it makes me sweat in such a fun way and makes me smile quite often, and yet it connects me to one another, widen my networking and relationship. I don't want to stop dancing since then.

after that, I added up cooking, I don't know why should be cooking? ...perhaps because I'm a food lover... and didn't even know how to cook back then, it just happened. I began it with simple recipe. I love cooking. it stimulates my creativity. I don't wanna stop cooking too.

and last, I started to meditate through Yoga. quite refreshing yet calm and mindful. it's like doing several things altogether. I do some exercises too.

for those three, I THANK GOD!
and anyway, I got my master degree at last :")
this one I couldn't be proud more :")

however, shit happened.

there's old saying goes, "to get some, sometimes, you need to lose some."

this part I hate.

I had to sacrifice my job that I thought the last one I had would cover things up....but, shit, things didn't went well as I expected.

I needed to struggle for months to cover things up. stressed & tired up my mind.

all alone by myself.

but that's life, c'est la vie.
sometimes you're up, sometimes you're down under and stomped.

Jo, Tired-AF.

28/12/17

~ 2017 ~

2017 udah tinggal beberapa hari lagi.
udah ngapain aja kamu sepanjang tahun?

gue setahun lebih nggak ngeblog ;(
abisan, gimana, ya..
penting gak penting gitu mau ngeblog. sekaligus malas.

just to sum all up,
2017 lost my appetite.

hope next year would be great and productive year for me. amen.

can say nothing but my apologize.

see you in 2018!



Jo, turun-mimbar

04/07/16

~ Dear Mantan ~

Dear mantan,

I'm not that six-pack guy who can amaze you with those muscles and sexy butt.
I'm only a geek who loves reading comics and drawing doodles.
I'm a nerd who loves to be in a library all day long..writing my little diary, talking about my day.
I may be a shallow guy who lives in my own world...deep in the dark, in the edge of a room.
but I'm a human.

aku juga seorang manusia, punya hati, punya perasaan. bukan pohon pisang yg cuma punya jantung. bukan juga halte bis yg kamu singgahi beberapa menit saja sampai kendaraan penjemput mengangkutmu ke pemberhentian berikutnya.

yah..harus gue akui kalo makin hari gue tambah usia. means gue udh merasakan banyak hal, hampir semua sudah gue lalui. termasuk sakit hati. itu hanya masalah kecil.
galau? wesbyasa..
tapi manusia mana sih yg nggak terguncang ketika hatinya terluka? nggak galau walau hanya sehari-dua hari?

well, maybe [...] I'm not the man your heart is missing. and that's why you go away, I know. [...]

iyes, ini lirik lagu MLTR.

no, no, gue bukan mau ngebahas lagunya MLTR.

ini surat utk mantan. mantanku.
nggak cuma kamu. tapi yg sebelum-sebelum kamu.
jujur aku sayang kamu, aku masih sayang kamu.
tapi aku nggak mau berbohong. khususnya bohong ke diri sendiri.
aku nggak mau ngegombal "I couldn't live without you" atau "you are my home, my world, my universe." NO. itu semua BULLSHIT! BULL SHIT!
aku masih bisa hidup tanpa kamu.
tanpamu dunia belum berakhir.
kamu hanya seseorang yg pernah menjadi bagian dan pewarna hidupku.

kenyataannya, kamu cuma mantan. bekas.
kenyataannya, kamu hanya seseorang dari masa laluku yg nggak akan pernah bisa kembali.
kenyataannya, aku nggak pernah menangisi kamu. bukan karena aku lelaki lemah. hanya saja, lebih banyak hal penting daripada nangisin ketiadaanmu. life is moving forward.

last but not least, I wanna say thanks to you.
your pain you made me, your ignorance you gave me, your scars you hurted me, your hatred you mocked me.
I couldn't thank enough for you have made me stronger. day by day, by day..after the day...

you should've killed me. hahaha.

dan terakhir, jangan menyesal dgn keputusan yg sudah kamu buat..mutusin hubungan sama aku..but I know you'll need me any way ;)





Jo, Last-Man-Standing.

30/05/16

~ Lagi ~

masih kudengar jelas suaramu ketika kubaca lagi surat hasil tangan itu, seolah kau berbicara langsung di telingaku.

ketika ku menutup mata, senyum yg tersungging di bibirmu terasa benar adanya.

dinding rumah yg dingin ini mengingatkanku akan malam di puncak dunia. dekapan hangat pelukanmu menenangkan gemetar tubuhku yg lusuh, basah didera air hujan.

sesaat kulihat bayangmu di lorong temaram.
sepertinya malam ini aku merindumu.
merindukan kala kita berdua berbincang menghabiskan malam dengan berbagi segelas kopi di teras rumah.

sinar rembulan dan awan yg berarak menjadi penghias mataku.
udara malam dan embun membisikkan kata yg tak terbalas.
lampu teras yg temaram dan bunga anggrek di dinding bilik yg menjadi saksi.
aku dan kamu, kita...

wahai rindu, aku titipkan salamku...



Jo, Teruntuk-H.G.S.

05/02/16

~ YUK! ~

postingan ini gue sadur langsung dari

http://linimasa.com/2015/11/30/mari-jatuh-cinta/ 

diedit dikit :p


sukaaa banget!! >.<

simak aja lah..

 

Mari Jatuh Cinta

Sebelum bilang "iya". Kita kembali dulu ke pertanyaan: Apa itu cinta? Pertanyaan yang entah berapa juta kali muncul dengan jutaan jawaban dari banyak bidang ilmu. Termasuk ilmu hitam.

Ndak. Kita ndak akan belajar mantra pengasihan. Tapi biokimia. Satu-satunya cabang ilmu yang menjawab pertanyaan diatas dengan lugas tanpa keterlibatan puasa dan doa-doa. Menurut biokimia, Cinta adalah cara alam agar manusia ndak punah. Pemicu prokreasi. Ya kapan sih alam basa-basi?

Ilmuan Helen Fisher dari Universitas Rutgers punya teori 3 tahap, 7 hormon.


Tahap Pertama: GAIRAH

image
ADVERTISEMENT

Ini adalah tahap pertama dari cinta. Didorong oleh hormon seks, testosteron dan estrogen; baik pada pria maupun wanita. Awalnya, semata-mata nafsu. Hanya perlu 2 menit bagi tubuh untuk melepaskan hormon seksual. Lalu, apa yang memicu gairah?

Penelitian Psikologi meyakinkan bahwa 55% gairah dipicu oleh penampilan, gerak tubuh, dan preferensi. Tiga kriteria ini kemudian diatur lagi oleh kromosom warisan kedua orangtua. 38% dipancing oleh nada dan kecepatan berbicara. Lalu 7% sisanya oleh apa yang dikatakan seseorang.

Doa-doa dan kemampuan merayu seseorang menguasai 45% kemungkinan timbulnya gairah. berat badan, penampilan, harta, preferensi seksual, dan ilmu hitam menguasai hingga 55% kemungkinannya. Ndak salah kalau ustadz ganteng yang pandai bicara mudah sekali dicintai banyak orang.


Tahap Kedua: KETERTARIKAN

image

Ini adalah tahap menakjubkan dimana kita betul-betul jatuh hati. Semua hal adalah soal orang yang kita sukai. Sampai susah mikir yang lain. Tiga neurotransmitters yang terlibat di tahapan ini terdiri dari: Adrenalin, Dopamin dan Serotonin. Ketiga substansi ini bisa diproduksi 20 hingga 40 menit sejak kita merasakan pemicunya.

Ketertarikan akan mengaktifkan respon stress manusia. Meningkatkan kadar adrenalin dan kortisol dalam darah. Alhasil, efek kupu-kupu di perut, deg-degan, berkeringat dan mulut cenderung kering. Peningkatan dopamin menimbulkan efek kepuasan yang memuncak. Efek yang sama saat menggunakan kokain. Efek ini berakibat meningkatnya pelepasan energi, berkurangnya nafsu makan dan tidur, pikiran lebih fokus pada hal-hal kecil terutama yang menyangkut orang yang kita sukai. Lalu serotonin. Ini adalah zat yang bertanggung jawab pada munculnya “si dia” secara terus-menerus dalam pikiran.

Dalam tahap ini juga muncul “cinta buta.” Dopamin dan Serotonin mampui mengelabui nalar. Mengubah citra dan persepsi. Mengaburkan logika, seperti orang dalam pengaruh obat-obatan psikotropika atau ramuan mantra pengasihan. Yang tadinya ndak suka. Jadi suka. Meskipun udah dikasih tau, dia suami orang!


Tahap Ketiga: KETERIKATAN

image

Sepasang kekasih butuh waktu cukup panjang untuk menginisasi tahap ini. Sementara dua tahap di atas bisa timbul dalam waktu kurang dari 45 menit saja! yang menjelaskan “Cinta pada pandangan pertama.”

Dua hormon utama pada tahap ini: Oksitosin dan Vasopresin. Dalam konsentrasi akumulatif yang meningkat sejalan dengan berapa banyak hubungan sex yang telah dilakukan bersama. Selama pacaran, kedua hormon inilah yang ditimbun dalam tubuh. Mereka berperan ketika menentukan komitmen sepasang kekasih. Dalam kasus Ta’aruf, atau pendekatan tanpa sex, kedua hormon akan menyelamatkan pernikahan setelah berkomitmen. Serunya, tahap gariah dan ketertarikan mungkin terjadi setelah tahap keterikatan. Dan bisa mengulur waktu sexual fatigue (kebosanan).

Oksitosin, atau hormon pelukan. Adalah hormon yang sangat kuat yang dilepaskan selama orgasme. Sepasang kekasih akan merasakan lebih dekat dan terikat sesaat setelah berhubuungan sex. Hormon ini juga dilepaskan dalam jumlah besar saat melahirkan anak dan selama menyusui. Maka terciptalah hubungan keterikatan yang kuat antara ibu dan si bayi. Proses ini menguatkan perlunya menyusui anak (dan suami?). Sayangnya, sintesa oksitosin lebih tinggi dalam tubuh perempuan. Karena pria ndak melahiran, maka ia bergantung pada hubungan sex dan menyusui (masih dalam tahap penelitian apakah menghisap puting pria, berefek sama dengan wanita). Ini membuktikan kenapa laki-laki lebih mudah selingkuh ketimbang perempuan.

Vasopresin dikeluarkan sesaat setelah orgasme. Bersama oksitosin ia menimbulkan rasa hangat dan nyaman. Beberapa ilmuan mengasosiasikannya dengan perasaan terlindungi. Ia juga berefek diuretik, yang mampu mengontrol pelepasan urin, menekan rasa haus, sekaligus mengantuk di waktu bersamaan.
Setelah kita paham anatomi Cinta, sekarang mari jatuh cinta. Caranya: Temui seseorang. Siapa aja, terserah. Saling curhat selama 30 menit. Lalu saling menatap dalam tanpa bicara selama 4 menit.

Profesor Psikologi, Arthur Arun melakukan penelitian tiga langkah diatas pada sejumlah pasangan yang betul-betul asing satu sama lain. Mereka mengakui saling tertarik setelah 34 menit. Bahkan dua pasang diantara subjek penelitian Profesor Arun, menikah!!



by GANDRASTA





dan gue percaya kalo cinta itu reaksi kimia dan punya masa kadaluarsa.



Jo, it's-complicated!!

~ Sukses itu... ~

ternyata hampir setahun gue nggak update Blog.
akuuuh merasa.....yaudalah yaa..gausah Drama!

langsung aja to the point.



jadi semalem tiba-tiba gue mikir random gitu.
so, here it is..

sukses?
apa sih sukses itu?
bukan, bukan SUKa SESama. itu mah gue dong! hahahahaha

apa sih ukuran dari sukses?
punya rumah mewah?
mobil mahal?
deposito ratusan juta bahkan milyaran?

wow, wow, wow!
nggak, nggak. gue bukan lagi mengarah ke situ.
jangan kejauhan mikirnya, boy!
dan bukannya nggak mungkin sih,
semuanya mungkin untuk diwujudkan.
cuma sebesar apa keinginan untuk mewujudkannya yang dibarengi dengan usaha yang juga keras.

sekarang mikir yang simple aja deh.
masuk perguruan tinggi favorit = sukses
lulus kuliah tepat waktu = sukses
bisa kerja yg sesuai passion = sukses

bahkan hal kecil seperti bikin nyokap tersenyum,
dan walaupun cuma beliin permen buat ponakan termasuk sukses
karena kemapanan nggak melulu diukur dengan mewahnya rumah, mahalnya kendaraan, atau nominal yang tertera di rekening.

success is in your mind, bro!

karena kalo buat gue,
ngejalanin sesuatu setengah hati dan nggak ikhlas bukanlah kesuksesan walaupun hasilnya dipandang orang.
buat gue, sukses adalah mengingini yg sudah dimiliki, mencintai yg diberi, dan bersyukur atas apa yg semesta sediakan.

so, sudahkah kamu merasa sukses hari ini?
akhir kata, temukanlah arti suksesmu.
semoga sukses!

#RandomThought #ujanggrimis





Jo, Sukses-banget? -nggak-juga-sih

08/06/15

(Sudah) Terlalu Lama Sendiri (?)


Gue nggak tau harus ngetik apa waktu bikin postingan ini, rasanya kayak ditampar!
 
Seperti yang sudah dijelaskan di postingan sebelumnya, iya, gue sempet LDR. Dan seperti yg sudah dijelaskan juga kalo LDR itu pacaran rasa jomblo. Rasanya tetep sendiri, walopun punya pacar tapi... ya gitu deh...

Jadi, di suatu sore, after-hour, lagi terjebak kemacetan Jakarta yang ghaib banget, dan sekonyong-konyong mengalunlah lagu Kunto Aji – Terlalu Lama Sendiri dengan indahnya di radio Kawula Muda yang lagi gue dengerin demi menahan rasa bosan dan ngantuk. 


Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Pagi ke malam hari tak pernah terlintas di hati
Bahkan di saat sendiri aku tak pernah merasa sepi
Sampai akhirnya ku sadari
Aku tak bisa terus begini
Aku harus berusaha
Tapi mulai darimana

Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya
Sudah terlalu asyik sendiri
Sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Teman-temanku berkata yang kau cari seperti apa
Ku hanya bisa tertawa nanti pasti ada waktunya
Walau jauh dilubuk hati
Aku tak ingin terus begini
Aku harus berusaha
Tapi mulai dari mana

Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya
Sudah terlalu asyik sendiri
Sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Bukan tanpa nyali
Sadar aku begini
Apa yang di depan mata tak seperti yang engkau kira
Oh bahwa sesungguhnya pintu hati menunggu terbuka

Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya
Sudah terlalu asyik sendiri
Sudah terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya
 

Jauh di lubuk hati aku tak ingin sendiri



Jadi gini..... (  ._.)



Sesungguhnya sejak gue putus dari Bintang, 2 tahun lalu, gue yang Melankolis dan suka menggalau berubah menjadi seorang yang pongah, congkak, & angkuh...............
kayaknya dari dulu deh (“- -)

Lalu muncullah satu pertanyaan di benak gue: “terlalu lama sendiri bikin egois ya?”

Eh, iya nggak sih?!

Antara iya dan tidak sih,



kayaknya kelamaan sendiri bikin orang jadi nggak jelas ya. Kayak gue gitu..... (  ._.)

Kalo dibilang pengen punya pacar mah, ya pengen. Tapi dengan segenap kriteria dan tipe-tipe yg ini ina inu iti ita itu.

Picky? Memang! 

Kita beli baju aja milih-milih, apalagi punya pacar?!


Cuman mau makan permen dari kulkas aja milih-milih padahal udah tau rasanya, apalagi pacar!



Tuh kan, gue egois. Haha..

Gue sih dibilang picky, nggak juga. Tapi nggak mau sembarangan juga lah ya pacaran sama orang (statement ini dan statement selanjutnya sesungguhnya hanya statement cliche yang mencari pembenaran). Kalo cuma beberapa bulan dan nggak cocok trus putus buat apa? Sama aja dong. Gonta-ganti pasangan. List mantan makin banyak and for what? Pointless.

Sering iri sih liat temen-temen yg punya pacar, atau udah bekeluarga. Enteng banget ya ngejalanin hidup kayak nggak punya problem. Though kita nggak tau sih problem di dalemnya gimana. Well, emang sih  klo udah punya pasangan bisa ngebagi problem ke pasangannya. Ada temen sharing. At least bisa ngelewatin problem bedua.

Lalu gue buat statement kayak gini: “gapapa jomblo, yang penting nggak kurang kasih sayang.”

Iya, gue emang sendiri, dan oleh karena itu gue banyak berteman dengan orang. Dan yang paling penting gue berteman dengan diri gue sendiri. Dan yang paling penting gue sayang dan cinta ke diri gue sendiri.

Masalah timbul di sini. Karena gue sayang dan mencintai diri sendiri, gue jadi picky, jadi pemilih, jadi mencari yang bisa sayang dan cinta sama gue nggak kurang dari gue sayang dan cinta sama diri gue sendiri.




Cih! Cinta... apa itu cinta? Tai kucing rasa cokelat! 





Jo, single-and-mingle-(again).

06/11/14

~LDR~



Pernah LDR-an?

Gue pernah beberapa x,

Dan.
   Nggak.
      Pernah.
   Berakhir.
Kayak Pevita Pierce.          ...Mulus...

Bukannya nakut-nakutin, realitanya, kebanyakan LDR itu pacaran rasa jomblo.
Elo pacaran, tapiiii.....

beda kota (kepisah jarak yang kadang jaraknya nggak ketulungan), 

    (kalo perlu) beda pulau, 

        (kalo perlu) beda waktu, 

    (kalo perlu) beda negara, 

(kalo perlu) beda planet (oke, yang ini intermezzo). 

Dan atas nama cinta kalian jadian. 

Yakin dia setia?

Yang satu kota, jarak cuma 5 langkah aja masih bisa selingkuh.
Apalagi yang kepisah jarak puluhan, (bahkan) ratusan kilometer.

BISA BANGEEEET!!

Secara gitu ya, kalo doi nikung lo, nggak bakal ketauan,
toh, elo nggak bakal tau juga.
tinggal bohong aja, beres deh. 

Kalo ditanya, “lagi apa?” Tinggal bilang, “lagi jalan sama mama, nih..”
padahal mah lagi jalan sama yang lain.

Atau ditanya, “udah makan belum?” bilang aja, “ini aku lagi makan kok..”
padahal mah lagi makan sama yang lain.

Dan atau segelintir pertanyaan lain yang bisa dijawab apapun.

kalo gue sih nggak percaya sebelum ada foto. NO PIC = HOAX! 

kadang foto aja masih bisa tipu-tipu.


Hmmmm.... “tapi gue percaya kok, dia nggak bakal macem-macem..”

Sekali lagi pertanyaan gue, YAKIN??!

LDR itu banyak ngebuang waktu, tenaga, dan biaya.
Nggak percaya? Cobain aja...


Ishh..gue nyinyir banget ya sama LDR thing ini. Kompor banget!! Iya...

KOMPOR MELEDUG!!

Tapiiii.....
Gue nggak menyangkal, kok,
kalo banyak juga hubungan yang berhasil dari LDR.
Malah sampe nikah, dan mereka masih baik-baik saja sampai hari ini.
Tetap harmonis.
Modal supaya LDR berhasil itu jalin komunikasi yang baik,
saling pengertian, dan saling menghargai.
Dan salah satu keuntungan LDR adalah,
kalian nggak akan gampang bosen satu sama lain.

Orang yang cerdas dalam bercinta akan menghadapi LDR dengan memperbaiki dirinya sendiri.
Sementara menunggu,
isi waktumu dengan memperbaiki diri dan kepribadian masing-masing,
jadi saat kalian bertemu nanti,
kalian telah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Ya namanya juga LDR, pasti ada rasa rindu yang teramat sangat.
Saat rindu melanda, semuanya memang terasa jadi menyebalkan dan sensitif.
Gampang sih, telpon aja, chat/sms.
Saat rindu melanda, suaranya emang jadi moodbooster banget.

Tapi gimana kalo nggak diangkat, nggk dibales chat/sms-nya?

Jangan negative thinking dulu. Always be positive.
Mungkin doi lagi sibuk.
Kalo udah nggak sibuk pasti nelpon n balik/langsung bales.

Mengambil quote dari seniman asli Indonesia, Sudjiwo Tejo:

“puncak rindu paling dahsyat itu
bukan saat saling berbicara di telepon
atau berbalas kabar di sms.
Tapi saat keduanya saling mendoakan
satu sama lain.”

Iya, kalo kamu yang lagi LDR sedang rindu-rindunya, salinglah mendoakan.
Karena di dalam doa terdapat harapan-harapan baik demi kemajuan hubungan kalian.
Tsaelaaah...

Kangen itu harus ada ujungnya, yaitu ketemu. percuma kangen doang kalo nggak ketemu.

"I miss you" itu bukan dibales "I miss you too"
tapi
"I miss you" jawabnya "yuk, ketemuan, yuk!"
either, lo nggak ada perasaan special..



By the way, baru-baru ini gue sempet LDRan (lagi), cuma sepuluh bulan....
Dan ya gitu deh, nggak berakhir Pevita Pierce...mulus...





Jo, Long-Distance-Rapopo.

02/11/14

~Kapan Kawin? #2~

“kapan kawin?”, “kapan nyusul si X ke pelaminan?”, “pacarnya mana?”, “nunggu apa lagi sih? Buruan nikah!”, dll.


Pertanyaan langganan di kala event-event sakral yang melibatkan keluarga.

Masih bertemakan lebaran, seudah lebaranan sama keluarga nyokap, gue dan adek gue nginep di bokap.
Daaaaan, esok harinya kakak sepupu gue lamaran. Desember ini akan melangsungkan pernikahannya.
Gue? Gue jadi Pager Bagus. Udah langganan, kok.. iyah.. :’)

Lamaran dan nikahan seudah lebaran kayaknya event yang langganan banget!
Hidup itu emang kayak sinetron, puasa adalah momen to be continued, lebaran itu iklan, lamaran/nikahan adalah lanjutan kisahnya.
Ketahan ye, bok, kudu puasa. Kalo nggak mah bablas aja..

Karena sudah di-schedule-in, dan nggak punya alasan yang bagus utk nolak, yasudalah ya, datanglah ke acara lamaran itu.
Dan karena di sepupu-sepupu generasi pertama tinggal gue yg belom nikah, timbullah pertanyaan yang mendera seperti yang telah dijabarkan di atas.

Dan begitulah, nyesek? iya...

Inget temen kantor gue dulu, oom Iwn, pernah bilang gini:

“2 hal yang paling bikin capek di dunia ini: Nikah & Pindah Rumah.”


Kalo boleh ditambahahin, 1 lagi hal yang bikin capek itu adalah ditanya kapan kawin.

Untuk yg pindahan rumah sih, gue akui memang pindah rumah itu melelahkan. Alasannya karena emang bikin capek secara fisik. Bungkus-bungkus ini-itu, angkut sana-sini, turun-turunin barang, bongkar-bongkar ini-itu, dan menata ruangan. Asli, itu bikin capek!

Untuk yg nikahan ini...........
Capeknya double, atau malah triple. Selain secara fisik, juga secara mental dan psikis.
Gue pernah kerja di WO, dan sudah melihat puluhan pernikahan, dan telah melihat puluhan pasangan pengantin yang kelelahan sebelum dan sesudah acara.



Gue nggak mau nikah.
Kenapa?
Bukannya gue nggak mau capek, tapi gue nggak mau repot. Dan gue nggak mau ngerepotin banyak orang.
Nikah itu butuh banyak persiapan, persiapan mental, dan persiapan sekarang dan nanti ke depannya. Buat ngasih makan istri, buat susu anak, buat sekolah anak, buat nyenengin anak istri, buat nyenengin mertua, dst.

Gue suka heran deh sama orang Indo yg nggelar acara nikah gede-gedean, bahkan mewah, bahkan sampe ngabisin biaya yang nggak kecil, bahkan kadang sampe ngebela-belain ngutang buat nikah. And for what? Kayak nggak mikir buat ke depannya gitu.
Emang sih momen seumur hidup sekali……… yakin seumur hidup sekali?
Mentalnya SekulerInlander, sih. Maksudnya ngejaga tradisi, tapi jatohnya malah lebay kyak nggelar pesta rakyat. Biar tekor asal kesohor.
I mean, lo nggak salah sih nikah dgn mengikuti tradisi dgn tata cara adat istiadat yang ada, tapi nggak yang berlebihan juga.

Lo nikahan keluar biaya yg luar biasa cuma buat berdiri di podium, ngundang ratusan tamu (yang mungkin ada yg lo nggak kenal), salam-salaman sama kerabat-kerabat lo (yang mungkin ada yg lo nggak kenal dan elo salamin), dan ngasih makan orang (yang mungkin ada yg lo nggak kenal dan elo kasih makan). Buat gue sih what a waste aja gitu.

Kalo gue sih, punya duit mending ditabung buat pergi travelling ke luar negeri. Yah, kalopun ntar nikah, gue nggak mau gelar pesta gede-gedean. Di rumah aja, antara dua keluarga kecil masing-masing, makan seadanya. Yang penting sah!

Nikah itu kan yang penting pas akad nikahnya; which is ada mempelai prianya, ada wali dari mempelai wanita, ada mahar, ada saksi, dinikahkan oleh penghulu/pendeta, terus ijab qabul deh..biar sah..



Tapi sepertinya gini deh, gue nggak mau nikah karena gue nggak mau ngecewain istri gue nanti. Malam pertamanya gimana?
Gue aja nggak yakin bisa nafsu sama cewek?! Kalo nggak ngaceng gimana? Ya kali masa pake dildo.
Ya masa gue nikah cuma buat ngasih makan anak orang doang!? Nafkah bathinnye, coy!
Atau program bayi tabung aja, ya?! :/


Hmmmmm…….. Gue maunya kerja buat diri gue, anak mah ngadopsi aja.
Terus jadi papa-papa muda. Kan lucu, gendong-gendong anak terus pergi belanja ke pasar atau shopping ke mall.
Kalo ditanya, “istrinya mana?” gue jawab aja udah cerai. Lalu menyandang titel Papah Muda Anak Satu.





Kok tiba-tiba gue jadi ngebayangin duda anak satu ya..........errrrrr......syehdaph!

Ahh, jadi pengen punya pacar duda anak satu.
Pria yang pernah menikah pasti seorang yang dewasa, dan aura kebapakannya muncul ketika memiliki seorang anak.
Aaaaaaaaarrrrrrrrrgggggghhhhhhhhhh.........!!!!!!!!!!!!!!!!
Pengen!!!!!
Body-nya, body papa-papa muda gitu.......kekar-kekar gempal gimanaaaa gituh!
Aaaaaaaaaaaarrrrrrrrrgggggggggghhhhhhhhh...........!!!!!!!!!!!!!!!!
NGGEMESHIN!!!

Trus kalo lagi pacaran, jalan-jalan bawa anaknya. Pasti lucu banget!!! (^^)v





Jo, Papah-Muda-Anak-Satu——Wanna-Be.