01/07/12

~Kapan Kawin?~

some of my my aunty sometimes ask me

"kapan kawin?"

well.. it's bugging me!
besides, it's not your business to know when I will marry.


lagian, kalo kawin doang, sih, udah. yg belum itu nikah.......... :p
ya, kali, kalo gue kawin bilang² :p

tapiiiiiiii..........
last night, a friend of mine, Jff, asked me for dinner and talks. and we talked 'bout marriage afterwards. theme-nya dia yg pilih.

FYI, a friend of mine ini laki, 37 tahun, fisikly kebapakan, tapi sissy banget!!!! gak ada macho²nya
well, gue gak pernah nanya, sih, he's Gay or not. 'coz dia selalu bilang "punya pacar" ke orang-orang. catet! dia selalu bilang "pacar gue" bukan "cewek gue".
though, gue berani tarohan kalo dia Gay, deh, pasti (yaiayalah). dan (misalnya) dia juga tau gue, I don't give a damn for he knows it, 'coz I know he'll keep it secret. in case we're discreet, so, shut it!


then, he asked me
"Je, menurut lo, nikah itu penting, nggak, sih?"
"seberapa penting?"
"nikah itu suatu keharusan, atau bukan?"

dan ini jawaban gue.

1. "nikah? penting, nggak, sih?"
penting, nggak penting.
tergantung, niat lo apa? kalo niatnya baik, suci, dan tulus. jalanin!
penting, kalo lo mau menjalani hubungan dengan cara yg sah secara keyakinan masing², secara hukum, dan secara negara. juga punya keturunan dengan legal, jadi nggak nyusahin si anak kelak dengan tetek bengek berkas-berkas, surat-surat penting, hubungan keluarga, keabsahannya. secara, ini Indonesia. bukan negara barat nun jauh di sana.
kecuali lo mau, dan atau lo sanggup hidup sendiri sampe tua.

in my case, buat gue nikah belum jadi kepentingan. beda kalo ditanya " mau nikah atau nggak?" gue mah mau-mau aja.
tapi belum kepikiran buat nikah. walaupun nyokap and beberapa tante gue kadang suka nyinggung. aduuuuhhh......nggak penting, deh!
kalopun, misalnya, gue nggak nikah nanti, gue mau ngadopsi anak aja. jadi single parent.

2. "seberapa penting?"
wah, wah, wah, seberapa pentingnya gue nggak tau, tuh.
yg pasti gue nggak mau, sih, kalo gue nikah karena kepentingan dari sebelah pihak. karena terpaksa. cinta kan nggak bisa dipaksakan. (cieelaaaaah)
apa jadinya kalo nikah karena paksaan? jaman Siti Nurbaya, dong? gara² dijodohin? atau nikah karena bayar utang?
wew...amit deh!!!!!!!!!

seberapa pentingnya nggak bisa sembarangan ukur. nggak tau juga cara ngukurnya. mhngkin kalo pake ukuran sosial dan umur masih bisa kali ya. 'coz biasanya kalo cewek kan ada expire date-nya (sebelum kepala 4) :p hihihihi....
tapi kalo seberapa siap masing² orangnya, itu masih bisa ditanya.

3. "nikah itu suatu keharusan, atau bukan?"
kalo gue pribadi, nggak harus juga, lah, ya.
nikah itu bukan suatu keharusan. tapi suatu kesiapan.
kalo harus tapi belum siap, jadi terpaksa, dong?!

contohnya, gue aja deh, udah umur segini (twenty-something-tapi-udah-cukup-umur-untuk nikah), tapi belum nikah.
nggak harus, tah? tapi mau, tapi gue belum siap. ya, jadi gak nikah nikah.
tapi kawin teteeeeeeup..... :p
sebaliknya, temen gue, yg umurnya sama, sepantaran gue. ada yg baru² ini nikah.
kenapa? karena dia udah siap lahir batin, dan si pasangannya juga demikian.


akhir kata, pernikahan itu bukan piknik. bukan main², bukan cuma memuaskan nafsu, ya kan?
tapi karena ada cinta di dalamnya. karena menjalankannya dengan kasih dan sayang. ya kan?

ok, ok, gue nggak mau sok tau soal pernikahan. gue sendiri belum nikah, tapi ya itu pandangan gue tentangnya.
semuanya balik lagi ke masing² orang tentang penting, nggaknya, seberapa pentingnya, harus atau tidaknya. siap dan tidaknya.


tapi klo kata si Jff, a friend of mine, ituh.
"yaudah lah ya, gue capek juga kalo ngomongin beginian. gue pengen punya rumah sendiri aja. tinggal sama Anjing gue. buat gue Nikah Itu Nggak Penting!"


SsssSssssttt...............
ini emang otak gue aja lagi nyampah.
'coz, kalo menurut gue si Jff ini bukannya nggak mau, gue yakin dia mau-mau aja. tapi dia maunya nikah ama laki!!! hihihihihihihihihihi......................................



Jo, kapan-yaaa? mau-tau-banget-emang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar