05/11/10

~Serial Legenda: Tangkuban Perahu~

Adik-adik..
Ayo duduk yg manis..!
Dengarkan Tante mau bercerita.

Inii..adalah cerita asal muasalnya Gunung Tangkuban Perahu.



Pada jaman dahulu kala, di khayangan ada seorang dewi yg cantik nan jelita bernama Dayang Sumbi.
Suatu hari, Dayang Sumbi sedang asik menjahit di pondoknya.
"Lalalalilaa.." lalu dengan tidak sengaja ia menjatuhkan jarum jahitnya ke bumi. "Oh no!" katanya. "Anyone, tolong ambilkan jarum jahitku yg jatuh!"

Manja amat sih!?

"Siapapun yg mengambilkan jarum jahitku, jika dia seorang wanita, maka akan kujadikan saudaraku dengan segala keistimewaannya. Jika dia seorang pria, maka akan kujadikan seorang suami."

Prikitiew.. Siapa hayoo yg mau ngambilin?

Setelah Dayang Sumbi mengucapkan itu, ada seekor anjing jantan, Tumang namanya, yg mengambilkannya jarum jahit.
Dayang Sumbi sedikit kecewa karena yg mengambilkan jarum jahitnya bukanlah seorang manusia, melainkan seekor anjing.

Yaiyalah..se ca ra gituh..!

Namun seorang dewi tak akan menarik kata2nya, maka si Tumang ini dijadikan husband oleh Dayang Sumbi.

Can you imagine how they get their laid?
Well, it's just like this:
Tumang: "Woof woof.. Rawr rawr..!" (let's Making Luv, Not War!)
then.. Voila, they get their laid :)

beberapa tahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak lelaki yg lucu bernama Sangkuriang.

Mungkin Sangkuriang ini bentuk harafiah dari kata "Anak Anjing" haha.. No comment!

Bertahun kemudian Sangkuriang tumbuh menjadi seorang remaja yg lincah dan pandai. Terutama dalam hal berburu.

Whaddaya expect? Jaman dulu belum ada sekolah.

Suatu sore, Sangkuriang pergi berburu dengan Tumang.

FYI: Sangkuriang nggak tau kalo Tumang itu bokapnya.
Gimana tuh perasaan lo kalo tau bokaplo Asu?

Jadii.. Sangkuriang hendak berburu rusa, namun dari siang hingga petang, dia tidak berhasil menangkap seekor rusa pun. Karenanya, Sangkuriang menjadi kesal, BT, cape deech..

Maklum, masih labil..

And then, karena kesal dia membunuh si Tumang, dan mengambil hatinya.

Oh no! O.o

Sangkuriang membungkus hati Tumang dengan daun seolah itu adalah hati rusa, dan memberikannya kepada ibunya.
Dayang Sumbi senang karena dibawakan hati rusa, yg sebenarnya hati Tumang, oleh Sangkuriang.
Lalu ia memasaknya. Saat sedang makan, Dayang Sumbi bertanya kepada anakanya, Sangkuriang.
"Sangkuriang, Tumang kemana ya!? Kok dari tadi Mama nggak lihat!??"
dengan gugup Sangkuriang menjawab.
"Emm.. Anu, Ma."
"Anu!? Anu siapa??"
"Anunya Mama.. upss.. Anu, emm"
Sangkuriang bingung hendak menjawab apa.
"Anu, Ma. Sebenarnya, hati yg Mama makan adalah hatinya Tumang."
"HAH?????? APAH?????" *JENG JENG*
Betapa kagetnya Dayang Sumbi akan pengakuan anaknya.
sedih bercampur kecewa.

"Sangkuriang anakku" ucapnya. "Kamu telah membunuh ayahmu sendiri" *JENG JENG*
"Tumang adalah ayahmu, Nak"
"HAH?????? APAH?????" *JENG JENG*

gantian, si Sangkuriang yg kaget.

"Tapi mana mungkin Tumang adalah ayahku!!?" kata Sangkuriang.
"Tidak mungkin ayahku seekor ja'ing." katanya "Tidak mungkin aku anak seekor anjing." lanjut Sangkuriang tidak percaya.

seketika itu juga, Dayang Sumbi yg kesal memukul kepala Sangkuriang sampai berdarah.
"Keluar kamu!!! Keluar dari rumah ini!!!" ucap Dayang Sumbi mengusir anaknya, Sangkuriang.

Sangkuriang berlari keluar rumah, berlari sambil memegangi kepalanya yg berdarah. Berlari menembus hutan sambil bernyanyi "Perjalanan ini, betapa sangat menyakitkan. lalalala"

Ebiet G. Ade kaleeee...

Dayang Sumbi menangis tersedu-sedu di rumahya sendirian.

.
.
.
.
.

Waktu pun berlalu.
Hari berganti hari.
Bulan berganti bulan.
Tahun berganti tahun.

Sangkuriang tumbuh menjadi pemuda yg tampan juga gagah perkasa.
Dia juga sakti dan mempunyai tentara ratusan ekor Jin.

Saat ia sedang berkeliling hutan, ia mendengar seseorang sedang menyanyi.
"Aku mau makaaan.. Kuingat kamuuu.. Aku mau tiduuur jugaa ingat kamuuu.." Suaranya merdu sekali.
Sangkuriang yg penasaran segera mendekati sumber suara itu. Dan dia melihat seorang wanita yg cantiiiik syekali, yg tak lain dan tak bukan adalah Dayang Sumbi, ibunya sendiri.

walaupun tahun berganti, namun kecantikan Dayang Sumbi tak pudar. Sebagai seorang dewi dari Khayangan, ia masih tetap seperti dulu, muda dan cantik.

Sangkuriang kemudian mendekatinya dan mengajak berkenalan.

Sangkuriang(S): "Hi, cantik!"
Dayang Sumbi(DS): "Hi, ada yg bisa dibanting?"
S: "Wow, ngeri, cewek cantik mainnya banting?"
DS: "Ada yg bisa dibantu, maksudnya."
S: "Ada, ada. Kalo boleh tau, ini jam berapa ya!?"
DS: "Wah.. Saya nggak punya jam."
S: "Tapi nama punya kan!???"
DS: "Nyeeeehh.." --"
S: "Btw, punya peta nggak!??"
DS: "nggak punya. Emang buat apa lagi?"
S: "coz, aku tersesat di hatimu nih."
DS: "Gombal!"

Singkat cerita mereka akhirnya saling mengenal tanpa menyadari bahwa mereka adalah ibu dan anak.
Mereka pun menjadi sepasang kekasih dan Sangkuriang hendak melamar dan memperistri Dayang Sumbi.

sampai suatu hari..

Sangkuriang dan Dayang Sumbi sedang duduk berduaan.

Ciye.. Ciyeee.. Suit suiwww..

Saat Dayang Sumbi sedang membelai kepala Sangkuriang, ia menemukan luka di kepalanya.
Dayang Sumbi pun menanyakan asal luka itu, namun Sangkuriang tak bisa menjawab karena dia lupa ingatan. Sontak Dayang Sumbi kaget dan berbicara dengan nada tinggi.
"Kamu adalah Sangkuriang anakku, aku ingat bagaimana aku memberi luka itu dulu" kata Dayang Sumbi.
Namun Sangkuriang menolak pernyataan tersebut "Tidak mungkin kau adalah ibuku! Kalau kau ibuku seharusnya kau sudah tua renta."
"Sangkuriang, kau adalah anakku. dan kita tak mungkin melanjutkan hubungan ini. Aku tak ingin menjadi istrimu. Aku adalah ibumu, Nak." lanjut Dayang Sumbi.
"Tidak, kau tak mungkin ibuku. Dan aku hendak memperistrimu walaupun kamu adalah ibuku." tambah Sangkuriang.

Deeeuuh... Drama sekali sih ini dua orang.

"Baiklah, kalau kau hendak benar2 ingin memperistriku, aku mengajukan 2 syarat" kata Dayang Sumbi.
"Apa itu!? katakanlah!" Sangkuriang penasaran.
"Aku ingin kau membuat sebuah danau dengan membendung lembah ini, dan membuat sebuah perahu untuk kita berlabuh di atasnya sebagai tempat berbulan madu kita nanti." lanjut Dayang Sumbi.
"Baiklah!" Sangkuriang menyanggupi.
"Tapi, aku ingin kau menyelesaikan semua itu dalam SATU MALAM! lewat dari itu, aku tidak mau menikah denganmu."
"OK, satu malam doank nih!?"
"Iya, hanya dalam satu malam."
"Are you sure?"
"Sure."
"Yakin nih!?"
"Yakin."
"Pasti!?"
"Pastinjaaaaa..."
"Beneeer!?"
"Beeener."
"Yakin, ya!?"
"Yaqiiiiin... Se-yaqin-yaqin-nya."
"Are you sure!?"
"Sure, Yakin, Pastiiiii!!!!!!!!"

Maka, malam itu Sangkuriang mulai membendung lembah dan membuat danau. Dengan bantuan dari bala tentara jin-nya, semua itu dapat dilakukan dalam sekejap.
Hanya dalam beberapa jam saja, Sangkuriang telah membendung lembah dan membuat danau. Hanya tinggal membuat sebuah perahu saja sebagai syarat kedua.

Dayang Sumbi tercengang akan hasil kerja Sangkuriang, terkaget-kaget saat melihat bagaimana cepatnya Sangkurian dan tentara jin-nya bekerja, dan termehek-mehek saat mengetahui bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan semuanya.

Tidak habis akal, saat Sangkuriang hampir menyelesaikan perahu buatannya, Dayang Sumbi melemparkan selendangnya ke langit, dan terciptalah fajar.
Tentara jin yg melihat langit mulai terang dan mendengar ayam yg sudah berkokok merasa hari sudah pagi dan pulang ke tempatnya.
hanya Sangkuriang sendirian berusaha untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Dayang Sumbi berkata di kaki bukit.
"Hai, Sangkuriang. Fajar sudah menjelang dan pagi akan datang. Menyerahlah bahwa kamu tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaanmu dalam semalam."
Seketika itu juga matahari terbit menandakan hari sudah pagi. Dayang Sumbi tersenyum dan berkata. "Sangkuriang, anakku, menyerahlah dan terimalah kenyataan bahwa aku adalah ibumu. Dan kau tidak mungkin menikahi ibumu sendiri."

Sangkuriang kesal, dia tidak dapat memenuhi syarat untuk menikahi Dayang Sumbi yg tidak lain dan adalah ibunya sendiri.
dalam keadaan kesal dan dipenuhi amarah, Sangkuriang menendang perahu buatannya hingga terbalik.


Konon, perahu itu berubah menjadi sebuah gunung yg kita kenal dengan Gunung Tangkuban Perahu, karena bentuknya yg seperti perahu terbalik. Dan lembah yg dibendung itu menjadi kota yg kita kenal sekarang dengan nama Bandung.


Nah.. Begitulah adek2 ceritanyaaaa...

kalo ada yg nanya bagaimana nasib Dayang Sumbi. Dayang Sumbi kembali ke khayangan dan hidup di sana. sedangkan Sangkuriang...

Sangkuriang pergi berkelana ke antah-berantah. Dia jadi Gay karena sakit hati cintanya ditolak oleh wanita sexy cantik jelita, yg tak lain adalah Dayang Sumbi, ibunya sendiri.



Baiklah, sekian cerita legenda kali ini. sampai ketemu di cerita legenda berikutnya.
Pesan dari Tante, jatuh cinta boleh, tapi cinta tak bisa dipaksakan. apalagi jatuh cinta ke ibu sendiri, incest itu, nggak boleh bangeeeet!!!
Hanya saja jadikanlah cinta yg kita miliki menjadi pemersatu dan pelindung di antara kita semua.
Don't forget to the power of love! :)



Jo, Nggak-Oedipus-Complex.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar